Nikotin pada Tembakau


Nikotin (1-Metil-2-(3-piridil)  pirolidin;  β-piridil-α-N-metilpirolidin) merupakan alkaloid utama selain nornikotin, anatabin, dan anabasin (Tso, 1990; Bush et al., 1993). Selain terdapat pada tanaman tembakau yang jumlahnya sekitar 76 spesies (Wikipedia, 2010), nikotin juga dihasilkan tanaman koka, tomat, kentang, terong, dan paprika hijau dalam kadar yang lebih rendah. Kandungan nikotin pada tembakau sekitar 0,5-8% dari berat kering tembakau (Murdiyati et al., 1999). Biosintesis nikotin terjadi di akar kemudian ditransloka-sikan ke seluruh jaringan tanaman terutama di daun (Tso, 1990).  Analisis kandungan nikotin tembakau antara lain dapat dilakukan dengan metode ekstraksi  etherpetroleum ether  yang telah disempurnakan (JokoHartono,2003).  Sedangkan nikotin pada asap dapat dianalisis menggunakan  smoking machinechromatography.

   
 Nikotin dengan rumus molekul C10H14N2 atau C5H4NC4H7NCH3 mempunyai berat 162,26 g/mol. Berbentuk cairan seperti minyak, bersifat higroskopis, tidak berwarna hingga berwarna kuning muda, dapat berubah warna menjadi cokelat bila kontak dengan udara dan cahaya (Strecher, 1968).  Sebagai senyawa berbahan dasar nitrogen, nikotin dapat membentuk garam dengan asam yang biasanya padat dan bersifat larut dalam air. Nikotin mudah menembus kulit. Nikotin basa bebas akan terbakar pada suhu di bawah titik didihnya (boiling point 247oC). Karena itu, sebagian besar nikotin terbakar ketika rokok diisap, namun sisanya yang dihirup cukup untuk memberikan efek yang diinginkan. Kandungan nikotin daun tembakau berbeda tergantung posisinya. Kandungan nikotin terendah pada posisi daun bawah dan semakin keatas semakin tinggi. Menurut Tso (1990) pola penyebaran kandungan nikotin terendah pada daun-daun bawah, semakin ke atas posisi daun, kandungan nikotin semakin tinggi. 



Beberapa tipe tembakau di Indonesia berkadar nikotin tergolong relatif tinggi.  Kadar nikotin tembakau Madura berkisar antara 1-5%,sedangkan tembakau Temanggung berkisarantara 1-8% (Murdiyati et al., 1999).  Hasilpenelitian Joko-Hartono et al. (1994) kadar nikotinpada tembakau dan kadar tar pada asapberkorelasi dengan indeks mutu tembakaurajangan Temanggung.  Sedangkan menurut Suwarso dan Joko-Hartono (2010) kadar nikotindalam asap tembakau rajanganTemanggung rata-rata sebesar 17,85 + 4,46 % kadar nikotindalam daun. Penurunan kadar nikotin antara laindapat dilakukan dengan menciptakan varietas baru, teknik pemupukan, jarak tanam, danpengaturan pemberian air. 



5 komentar:

Utary Marsitta mengatakan...

Mengapa kandungan nikotin pada daun dipengaruhi posisinya (semakin keatas semakin tinggi)? apa yang mempengaruhinya?

Unknown mengatakan...

menurut saya kadar nikotin tidakdsipengaruhi oleh posisi daun,akan tetati oleh faktor lain seperti Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kadar nikotin antara lain tipe tanah, ketinggian tempat,kerapatan populasi tanaman, dosis pupuk dan jenis lahan. Tembakau yangditanam pada tanah berat berkadar nikotin lebih rendah dibanding yang ditanam ditanah lempung. Kadar nikotin tembakau cenderung meningkat bila ditanam didaerah yang lebih tinggi. Semakin banyak populasi tanaman per hektar kadar nikotin semakin rendah, dan semakin tinggi dosis pemupukan nitrogen kadar nikotin semakin tinggi.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

menurut saya kadar nikotin pada daun tembakau dipengaruhi posisinya (semakin keatas semakin tinggi) hal ini dipengaruhi oleh peluang naiknya kadar akibat pemberian pupuk nitrogen, tinggi rendah pangkasan, lokasi budidaya, kesuburan lahan, dan iklim dari tanaman tembakau yang di tanam. Sifat-sifat yang penting sebagai akibat perbedaan letak daun pada batang antara lain yaitu panjang, lebar, tekstur, kekenyalan, kepadatan, dan jumlah buluh kelenjar pada daun tembakau. Semakin ke atas maka daun tembakau semakin tebal dan beratnya akan semakin bertambah sesuai dengan letak daun yang bertambah tinggi. Pengaruh lainnya seperti metabolisme tanaman umumnya yang mana hasil paling sering dikonsumsi dari tanaman adalah yang terdapat pada ujung tanamannya, sehingga pada daun-daun dibawah mendapati asupan pesebaran makanan pada tubuh tanaman tersebut lebih sedikit

Unknown mengatakan...

Menurut saya semakin keatas semakin tinggi itu disebabkan oleh pemanenannya, karena jika daun tembakau bagian atas dipangkas/dipanen akan menyebabkan kadar nikotin pada daun bagian bawah itu rendah, hal ini disebabkan karena adanya akumulasi translokasi nikotin pada daun-daun atas.

Posting Komentar